perginya cahaya saat lampu dimatikan kemana? - Hallo sahabat Info Techno, Pada sharing kali ini yang berjudul perginya cahaya saat lampu dimatikan kemana?, saya akan mencoba menjelaskan tentang informasi seputar perkembangan teknologi dan Starup di dunia. Dan saya juga akan berusaha memberikan informasi secara lengkap dan jelas. Dan mudah-mudahan isi postingan atau artikel ini yang saya tulis ini dapat bermanfaat dan dapat anda pahami.

Judul : perginya cahaya saat lampu dimatikan kemana?
Link : perginya cahaya saat lampu dimatikan kemana?

perginya cahaya saat lampu dimatikan kemana?

Kemana Perginya Cahaya Saat Lampu Dimatikan?

Kita akan membahas tentang perginya cahaya saat lampu dimatikan, telihat sangat sederhana sepele memang. Yang mana begitu sakelar lampu ditekan, dalam sekejap cahaya menghilang, ruanganpun langsung tampak gelap. Lalu kemanakah cahaya lampu pergi?. Apakah menghilang?. Padahal sedetik yang lalu cahayanya masih ada yang menerangi seluruh ruangan! Apa yang sebenarnya terjadi dengan cahayanya? Apa yang membuat se-iso ruangan menjadi gelap?

INGAT!!!!!!!!

Berdasarkan Hukum kekekalan energi dan massa. Yang intinya "Segala sesuatu tidak bisa menghilang begitu saja. Tetapi hanya dapat berubah bentuk, komposisi penyusun, dan warna atau sifat yang lain. Yang akan menjadikannya sesuatu yang baru ".

Berdasarkan hukum kekekalan energi dan massa tersebut, cahaya tidak bisa langsung menghilang begitu saja.

Jadi apa yang sebenarnya terjadi dengan cahayanya?

Jika suatu benda baik padat, cair maupun gas tersusun atas partikel-partikel yang disebut "Atom". Cahaya adalah suatu bentuk energi yang tersusun atas partikel-partikel kecil yang disebut "Foton". Sehingga walaupun jumlahnya sangat banyak kita tidak bisa melihatnya, karena ukurannya sangat kecil. Yang mana kita hanya bisa melihat cahayanya saja.

Ketika kita menyalakan sebuah lampu, maka filamen-filamen(logam kecil dan tipis didalam lampu) dipanaskan(dengan mengalirkan listrik), maka filamen-filamen tersebut memancarkan foton-foton. Kemudian foton-foton tersebut terbang keseluruh ruangan yang bisa dijangkau oleh foton-foton tersebut (ingat, cahaya pasti merambat lurus) dengan arah yang berbeda-beda pada kecepatan cahaya(ingat, kecepatan cahaya adalah yang paling cepat di alam semesta, yang pernah ditemukan manusia. Yang mana kecepatannya adalah sekitar 300km/detik.

Disisi lain, dinding ruangan terdiri dari struktur atom-atom yang tersusun secara teratur antara atom satu dengan yang lainnya. Dan setiap kali Foton menabrak salah satu dari atom tersebut, maka terjadilah transfer energi. Dan karena kuantitas hukum energi dan massa kekal(hukum tidak bisa berubah. Dan ingat, tidak bisa begitu saja menghilang), maka atom-atom mendapat sentakan energi, yang menyebabkan atom bergetar. Getaran ini kemudian menjalar ke atom-atom disebalahnya yang membuatnya bergetar juga, yang menyebabkan efek riak energi yang ditransfer dari satu atom ke atom berikutnya. Hal ini seperti menjatuhkan batu ke dalam air dan menyebabkan riak air meluas.

Dari peristiwa ini, maka hal ini sedikit memanaskan dinding-dinding, yang mana semakin dekat maka semakin panas. Hal ini sama seperti dengan cahaya matahari yang dapat memanaskan sesuatu, bedanya kalau sinar matahari energi sinar matahari sangat besar sekali sehingga dari jarak yang sangat jauh sekali(matahari ke bumi) kita masih bisa merasakan panasnya cahaya matahari. Berbeda dengan lampu yang energinya sedikit, tapi kita masih bisa merasakan panasnya cahaya lampu dengan meletakkan tangan kita didekat lampu.

Jadi ketika lampu menyala, Foton dari lampu menabrak dinding-dinding dan diserap sebagai energi panas.

Lalu, Bagaimana kalu lampu dimatikan?

Bila kita mematikan saklar lampu, maka maka lampu berhenti memancarkan Foton-foton, lalu Foton-foton sisa yang tersisa di ruangan menabrak dinding dan benda-benda lainnya, kemudian Foton-foton tersebut diserap sebagai energi panas. Dan karena kecepatannya cahaya sangat cepat, maka semua itu terjadi dalam sekejap. Sehingga yang tersisa hanyalah kegelapan.

Lalu, Bagaimana cahaya lampu yang sekitarnya tidak ada dinding atau benda?

Bagaimana lampu yang ada ditengah lapangan yang tidak ada dinding atau benda padat?. Mekanismenya sama seperti cahaya lampu yang ada didalam ruangan. Bedanya, Kalau di dalam ruangan Foton-foton diserap oleh atom-atom dinding(zat padat) terdekat. Kalau lampu ditengah lapangan(misalnya) yang tidak apa-apa disekitarnya, maka Foton-Foton tersebut diserap atom-atom udara(zat berwujud gas) sebagai energi panas. Dan ingat, atom-atom dimiliki oleh sumua Zat berwujud padat(misal; dinding dan kaca), cair(misal, air dan oli), dan gas(oksigen dan karbondioksida).

Oleh karena itu, jika ada kebakaran hutan kita bisa bisa merasakan udara panasnya, yang disebabkan oleh Foton-foton Api(Ingat, setiap yang menghasilkan cahaya memancarkan Foton-foton, baik cahaya dari api maupun listrik/lampu) yang diserap oleh udara lewat atom-atom udara.

Lalu, Bagaimana cahaya yang disekitarnya tidak ada benda apapun baik berwujud padat, cair maupun gas ?

Luar Angkasa, dimana luar angkasa tidak ada banda baik berwujud padat, cair, maupun gas. Sebenarnya sih tepatnya bukan tidak ada benda apapun di luar angkasa, tapi lebih tepatnya jarang-jarang(tergantung tampatnya), maksudnya jarak antar benda satu dengan benda yang lain jaraknya sangat jauh sekali dari mulai yang jaraknya jutaan kilometer sampai triliunan kilimeter, baik benda berwujud padat, cair maupun gas.

Lalu bagaimana Foton-foton diserap?

Mekanismenya sama dengan cahaya lampu bedanya hanyalah jarak antara sumber cahaya dengan benda yang akan menyerap Foton-foton tersebut.

Contoh: Matahari dan bumi jaraknya sangat jauh, dan diantara matahari dan bumi tidak ada benda apapun baik padat, cair maupun gas. Maka (Misal) apa bila matahari tiba-tiba padam/mati sehingga menghentikan pemancaran Foton-foton ke bumi, sehingga sisi-sisa foton tersebut bergerak lurus terus sampai semua foton-foton diserap benda-benda yang ada dibumi. Karena jarak matahari ke bumi sangat jauh, maka semua penduduk bumi baru menyadari atau seluruh permukaan bumi menjadi gelap setelah 8 menit(tergantung jarak, semakin jauh semakin lama dan sebaliknya) sesudah matahari padam. Berbeda kalau cahaya lampu yang di dalam ruangan, yang dalam sekejab seluruh ruangan langsung gelap, itu karena jarak sumber cahaya dengan benda serap sangat dekat.

Lalu, Bagaimana Foton-foton yang melewati bumi

Kita pasti tahulah kalau matahari beribu-ribu kali lipat lebih besar dari bumi. Uang mana pasti ada cahaya yang kena bumi dan ada yang melewati bumi. Seperti kita kalau menyinari kelereng dengan senter, maka ada cahaya yang kena kelereng dan juga ada yang melewati kelereng dan kena benda yang dibelakang kelereng. Sama seperti peristiwa tersebut, maka Foton-foton yang melewati bumi tersebut akan bergerak lurus terus dengan kecepatan cahaya sampai menemukan benda baik padat, cair, maupun gas sebagai benda serap.

INGAT: Hukum kekekalan energi dan massa, "segala sesuatu tidak bisa hilang begitu saja". Jadi walaupun jaraknya sangat jauh foton-foton tidak akan menghilang sampai menemukan benda serap. Dan terus lurus kedepan dengan kecepatan cahaya.

Kesimpulan:

Cahaya sebenarnya tidak menghilang begitu saja, hanya terserap ke dinding-dinding atau benda terdekat lewat atom-atom yang terkena pancaran Foton-foton sebagai energi panas.

Sekian dan terima kasih atas kunjungan anda#22

Sumber: Kaskus

Demikianlah Artikel perginya cahaya saat lampu dimatikan kemana?

Sekian Artikel yang saya buat perginya cahaya saat lampu dimatikan kemana?, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan artikel kali ini.

Anda sedang membaca artikel perginya cahaya saat lampu dimatikan kemana? dan artikel ini url permalinknya adalah https://google-abcd.blogspot.com/2016/08/kemana-perginya-cahaya-saat-lampu.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Tweet